PERAN MAHASISWA DI ERA MILENIAL
Oleh Muhammad Ghifary
Dewasa ini, seiring dengan semaraknya Era Milenial, yang kini telah merambah masuk di semua sector budaya bangsa Indonesia, yang pada akhirnya berdamak negatif terhadap budaya berpikir masyarakat Indonesia, saat ini pola berpikir sebagian masyarakat Indonesia, yang cenderung telah banyak mengarah kepada budaya-budaya barat, yang notabenenya cenderung mencontoh pada prilaku yang negatif. Dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan peradaban, berfikir manusia yang berbagai gaya dengan prilakunya yang ngative dalam kehidupan sehari-hari atau saat ini dikenal dengn sebutan “Anak Gaul” dimanakah idealisme kita saat era milenial merambah masuk kedalam system manusia apakah ini bentuk dari mundurnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era milenial memang tidak bisa di judge selalu membawa dampak negative bagi kita. Namun dalam hal ini, menurut pendapat saya dampak dari Milenial tersebut lebih dominan kearah negative banyak contoh kasus yang dapat kita temukan yaitu : maraknya sex bebas di kalangan remaja, yang saat ini di anggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan pornografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggoh banyak di konsumsi oleh anak di bawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat penggunaan obat-obatan terlarang yang sangat memperhatikan kita sebagai warga Negara dunia ke 3 di jadikan objek pasar dari penjualan obat-obatan terlarang internasional.
Oleh karena itulah, kita perlu membangun kembali pondasi pola berpikir kita, sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa. Langkah awal yang harus kita lakukan menurut saya adalah coba kita gali terlebih dahulu potensi-potensi yang terdapat pada bangsa kita, masih banyak potensi yang belum kita gali yang sebenarnya hal tersebut sangat berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan ezsistensi kultur sosial bangsa budaya Indonesia, jangan dijadikan budaya barat (hal ini masuk mlalui era ebagai patron pola berpikir, karena dari pola berpikir inilah nantinya prilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan budaya barat yang bebas. Tunjukan bahwa kita sebagai bangsa yang besar dengan keaneka ragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan pola pikir kritis.
Dewasa ini, seiring dengan semaraknya Era Milenial, yang kini telah merambah masuk di semua sector budaya bangsa Indonesia, yang pada akhirnya berdamak negatif terhadap budaya berpikir masyarakat Indonesia, saat ini pola berpikir sebagian masyarakat Indonesia, yang cenderung telah banyak mengarah kepada budaya-budaya barat, yang notabenenya cenderung mencontoh pada prilaku yang negatif. Dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan peradaban, berfikir manusia yang berbagai gaya dengan prilakunya yang ngative dalam kehidupan sehari-hari atau saat ini dikenal dengn sebutan “Anak Gaul” dimanakah idealisme kita saat era milenial merambah masuk kedalam system manusia apakah ini bentuk dari mundurnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era milenial memang tidak bisa di judge selalu membawa dampak negative bagi kita. Namun dalam hal ini, menurut pendapat saya dampak dari Milenial tersebut lebih dominan kearah negative banyak contoh kasus yang dapat kita temukan yaitu : maraknya sex bebas di kalangan remaja, yang saat ini di anggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan pornografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggoh banyak di konsumsi oleh anak di bawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat penggunaan obat-obatan terlarang yang sangat memperhatikan kita sebagai warga Negara dunia ke 3 di jadikan objek pasar dari penjualan obat-obatan terlarang internasional.
Oleh karena itulah, kita perlu membangun kembali pondasi pola berpikir kita, sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa. Langkah awal yang harus kita lakukan menurut saya adalah coba kita gali terlebih dahulu potensi-potensi yang terdapat pada bangsa kita, masih banyak potensi yang belum kita gali yang sebenarnya hal tersebut sangat berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan ezsistensi kultur sosial bangsa budaya Indonesia, jangan dijadikan budaya barat (hal ini masuk mlalui era ebagai patron pola berpikir, karena dari pola berpikir inilah nantinya prilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan budaya barat yang bebas. Tunjukan bahwa kita sebagai bangsa yang besar dengan keaneka ragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan pola pikir kritis.
Comments
Post a Comment